Friday, May 22, 2015

Tabulampot Anggur

Tabulampot Anggur


Siapa yang tidak suka buah anggur ? apalagi jika buah itu hasil dari kebun sendiri yang ada dihalaman atau pekarangan rumah. Pastinya membuat suasana lingkungan rumah menjadi asri dan hijau dan membuat tetangga sekitar menjadi ingin pula memiliki pohon anggur yang berbuah lebat. Tetapi dengan terbatasnya lahan halaman untuk rumah di perkotaan seringkali kita kesulitan untuk menanam pohon anggur. Untungnya saat ini sudah banyak yang berhasil untuk menanam anggur didalam pot atau istilahnya Tabulampot anggur.


Menurut hasil penelitian para ahli, buah anggur kaya akan zat antioksidan dan juga bersifat anti kanker. Selain itu konsumsi buah anggur secara rutin juga baik untuk kesehatan jantung kita. Buah anggur juga bermanfaat untuk membantu mengontrol kolesterol darah karena antioksidan yang terdapat dalam buah anggur dapat menghentikan oksidasi LDL (kolesterol jahat) dalam darah.


Pemilihan Pot

Pot yang digunakan bisa terbuat dari semen, tanah liat, potongan drum, kaleng atau pot plastik. Bila pot berbentuk persegi ukuran idealnya 60cm x 60cm x75 cm. untuk pot berbentuk lingkaran, diameternya 60cm dan tinggi 75 cm. dasar pot harus diberi lubang drainase dan diberi pecahan genting ataupun batu kerikil. Pot yang digunakan harus tahan selama 2-3 tahun.

Media Tanam

Media yang digunakan berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 2. Sebelum media diisikan kedalam pot, pada dasar pot terlebih dahulu ditempatkan pecahan batu bata atau kerikil sungai setinggi 30 cm. Selanjutnya media dimasukkan sampai setinggi 5 cm di bawah mulut pot. Bersamaan penanaman ini jika diperlukan tambahkan pupuk NPK sebanyak 10 gr per pot. Pot bersama medianya sebaiknya diangin-anginkan selama seminggu sebelum ditanami.

Pemilihan Bibit

Untuk memulai bertanam anggur, pemilihan varietas harus sesuai lokasi penanaman. Bila lokasi penanaman di daerah dataran rendah ( sekitar 300 m dpl) varietas yang baik dipilih adalah anggur eropa seperti varietas probolinggo biru atau probolinggo putih. Sedangkan untuk dataran tinggi (300-700 m dpl) ditanam anggur amerika selatan misalnya varietas isabella1 Carmant, Brilliant, beacon atau anggur red globe Australia.

Untuk bibit lebih praktis apabila digunakan bibit siap tanam yang dibeli dari pejual bibit. Namun bila anda memiliki tanaman induk, bibit bisa dibuat sendiri dari stek atau cangkok. Stek anggur dipilih dari cabang primer yang berusia 1-2 tahun. Warnanya cokelat dan cabang ini memiliki bulatan bulatan tunas pada kulitnya. Cabang dipotong sekitar 2 cm dari mata tunas bagian pangkal maupun ujung stek. Cabang ini lalu dipotong potong sepanjang 20-30 cm bermata tunas paling sedikit 3 buah. Daun daun yang terbawa juga ikut dibuang. Potongan stek bagian ujung dibuat rata sedangkan bagian bawah lancip. Stek ini boleh ditanam langsung ke dalam pot atau disemai terlebih dahulu di dalam polibag. Cara menanamnya dua mata tunas berada di dalam tanah dan lainnya tersembul di atas permukaan tanah.

Perawatan

Perawatan yang penting adalah penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor setiap hari hingga tanaman berumur dua bulan. Anggur membutuhkan air yang banyak tapi jangan sampai tergenang. Karena itu lubang drainase diusahakan selalu berfungsi baik. Setelah berumur lebih dari dua bulan, frekuensi penyiraman dikurangi, cukup dua hari sekali. Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea dengan dosis 10 gram per pot.

Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berumur 10 hari dan diulangi selang 10 hari berikutnya hingga tanaman berumur 3 bulan. Setelah 3 bulan dosis dan selang pemberian ditingkatkan menjadi 15 gram per pot setiap 15 hari hingga tanaman berumur 6 bulan. Setelah pohon anggur berumur 6 bulan, pupuk yang digunakan berupa pupuk NPK lengkap. Dosis pemberiannya adalah 10 gram per pot dengan selang waktu pemberian setiap 15 hari .
Pemangkasan Ada dua macam pemangkasan yang dilakukan pada tanaman anggur. Pemangkasan pertama adalah pemangkasan pembentukan tanaman. Pemangkasan ini dilakukan setelah tanaman berumur 6 bulan dengan syarat pertumbuhannya bagus. Bila pertumbuhannya kurang baik, sebaiknya pemangkasan ditunda hingga tanaman terlihat prima. Pertumbuhan yang baik ditandai dengan percabangan kokoh serta daun daun yang hijau dan rimbun.

Pemangkasan berikutnya adalah pemangkasan untuk merangsang pembungaan. Pemangkasan ini sebaiknya dilakukan saat anggur sudah berumur setahun yang merupakan saat terbaik untuk dibuahkan. Sebenarnya pada umur 9 bulan anggur sudah belajar berbuah.namun pemunculan buah dini ini sering berpengaruh kurang baik pada kondisi tanaman, jadi sebaiknya dibuang saja. Pemangkasan untuk merangsang buah dimulai dengan memangkas semua cabang sekunder serta merompes daun-daunnya. Setelah dipangkas, yang terlihat hanya cabang primer dan cabang-cabang sekunder yang runcing-runcing seperti taji. Tanaman tampak gundul tak berdaun. Dari cabang sekunder yang terpotong ini selanjutnya akan muncul tunas-tunas baru bakal cabang tersier.

Masa Berbuah

Tidak seperti buah-buah lainnya yang bisa dibiarkan begitu saja, anggur membutuhkan perawatan khusus. Buah anggur tidak boleh langsung terkena hujan lebat. Bila terlihat tanda-tanda akan turun hujan lebat, pot sebaiknya dipindah ke tempat ternaungi, dan dikembalikan ke tempat semula bila hujan sudah reda.

Agar butiran buah besar-besar, dompolan buah perlu dijarangkan. Penjarangan sudah harus dilakukan sejak butiran buah seukuran biji kedelai atau 1,5 bulan setelah dirompes. Cukup sisakan sekitar 40-50% saja. Penjarangan berikut dilakukan setelah butiran buah seukuran biji jagung. Namun penjarangan kedua ini tidak mutlak dilakukan karena hanya bersifat kontrol terhadap buah yang busuk, masih kecil, atau bentuknya tidak normal.

Buah yang mulai membesar juga memerlukan perawatan. Untuk menghindarkan buah dari gangguan hama atau tangan tangan iseng, buah dibungkus dengan kertas koran, kantung semen, atau plastik warna merah. Pembungkusan dilakukan setelah tingkat kematangannya sekitar 10%. Pada ujung bungkus dibuat lubang aerasi agar lalu lintas udara tetap lancar.

Friday, May 8, 2015

Tabulampot Sawo

Tabulampot Sawo

Buah sawo memiliki rasa yang manis jika sudah matang, daging buahnya lembut walapun agak sedikit mengandung getah tetapi tidak mengurangi rasanya yang lezat. Buah ini juga disukai oleh anak-anak. Buah sawo memiliki kandungan mineral yang cukup baik antara lain sumber kalium 193 mg/100 gr dan kandungan natrium yang rendah yaitu 12 mg/100 gr. Perbadningan kalium yang tinggi dan natrium yang rendah ini sangat baik untuk jantung dan pembuluh darah. Vitamin lain yang terdapat pada buah sawo adalah riboflavin, niasin, vitamin B6 dan vitamin A.




Meskipun memiliki kandungan nutrisi yang baik, sebaiknya buah sawo tidak diberikan untuk bayi karena getahnya dikhawatirkan dapat mengganggu saluran pencernaan. Didalam buah sawo juga terkandung vitamin E yang berguna untuk kesehatan kulit. Membuahkan sawo di tabulampot sangatlah mudah, hal ini disebabkan kerena pembungaan dan pembuahan tanaman sawo berlangsung terus-menerus sepanjang tahun dengan saat pembungaan paling lebat terjadi pada musim penghujan.

Pemilihan Pot

Pot menjadi salah satu hal utama yang perlu diperhatikan karena menjadi media pertumbuhan tanaman yang terisolasi selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada prinsipnya, mengacu pada morfologi, ukuran, dan syarat tumbuh tanaman, pot untuk penanaman sawo adalah yang berukuran minimal 40 x 40 cm untuk bentuk persegi, dan untuk yang berbentuk lingkaran, diameter bagian atasnya adalah 40 cm juga. Pot/wadah yang digunakan harus tahan minimal selama 2-3 tahun.

Media Tanam

Media tanam yang baik untuk tanaman sawo dalam pot adalah yang banyak mengandung bahan organik. Tanah atau kompos yang digunakan adalah bahan yang steril yang bebas dari cendawan maupun organisme lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman nantinya. Diusahakan, pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang sudah matang dan berasal dari kotoran unggas karena akan berpengaruh terhadap rasa buah. Perbandingan antara tanah dengan pupuk kandang adalah 2:1.

Pemilihan Bibit

Untuk mendapatkan hasil yang baik dari tabulampot sawo, maka pemilihan bibit menjadi amat penting. Sebaiknya menggunakan bibit hasil okulasi maupun bibit yang diperbanyak dengan cara vegetative lainnya. Bibit hasil vegetative memiliki sifat yang sama dengan induknya dan lebih cepat berbuah dibandingkan bibit dari biji. Pada umumnya pohon sawo dapat berbuah setelah berumur 1 tahun sejak tanam (bibit hasil okulasi). Sebaiknya membeli bibit yang sudah memiliki sertifikat atau dari penjual bibit yang sudah ternama, karena lebih terjamin kualitas bibit yang kita peroleh. Varietas tanaman sawo yang patut dicoba adalah sawo manila karena sifatnya yang genjah atau mudah berbuah.

Perawatan

Pada umur satu bulan, beri pupuk NPK (15-15-15) sebanyak 50 gram per pot. Caranya, benamkan merata sedalam 10 cm. Pemupukan berikutnya setiap 3 bulan sekali. Namun demikian, jika tanaman mulai berbunga, sebaiknya menggunakan NPK yang memiliki kandungan fosfat dan kalium lebih tinggi. Misalnya, NPK 15-20-20. Beri sebanyak 100 gram per pot. Pemberian pupuk organik juga lebih disarankan apabila tanaman sawo sudah mulai berbunga.

Masa Berbuah


Untuk menghasilkan buah sawo berkualitas super, maka perencanaan sejak awal berbunga harus sudah diprogram, mulai dari penjarangan buah, pemilihan bakal buah, sampai kepada pemrongkosan. Pemanenan yang terencana bertujuan untuk mendapatkan buah yang maksimal dan tingkat kematangan yang diinginkan. Tabulampot sawo mulai berbuah ketika umurnya sudah 1 tahun tergantung bibit yang digunakan dan pola pemupukan. Keunggulan dari tanaman sawo adalah dapat berbuah sepanjang tahun dan tidak mengenal musim.

Tabulampot Jambu Air

Tabulampot Jambu Air

Tumbuhan lain yang sering dijumpai di pekarangan rumah adalah tanaman jambu air. Pohon jambu air umumnya digunakan sebagai peneduh karena daunnya yang rimbun. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di lingkungan dataran rendah hingga sedang dengan iklim tropis seperti Indonesia. Pohon ini dinamakan jambu air karena buahnya yang tinggi kandungan air ketika dimakan. Beberapa varietas yang sekarang digemari masyarakat untuk ditanam antara lain Jambu air deli hijau dan jambu air citra

Jambu Air Citra


Jambu Air Deli Hijau

Manfaat buah jambu air sebagai pemasuk vitamin C bagi tubuh. Vitamin C sudah lama diketahui sebagai salah satu komponen yang menjaga kesehatan kulit, meningkatkan system imun sehingga tubuh lebih kebal terhadap serangan penyakit. Selain itu jambu air kaya akan vitamin A yang sangat berguna bagi tubuh. Bahkan sering kali dijumpai para ibu hamil mengkonsumsi jambu air sebagai asupan nutrisi tambahan. Menanam jambu air didalam pot semakin menguntungkan bagi kita, selain memperindah pekarangan rumah juga bisa diambil buahnya yang kaya manfaat.

Pemilihan Pot

Pot menjadi salah satu hal utama yang perlu diperhatikan karena menjadi media pertumbuhan tanaman yang terisolasi selama pertumbuhan dan perkemabangan tanaman. Pada prinsipnya, mengacu pada morfologi, ukuran, dan syarat tumbuh tanaman, pot untuk penanaman jambu air adalah yang berukuran minimal 60 x 60 cm untuk bentuk persegi, dan untuk yang berbentuk lingkaran, diameter bagian atasnya adalah 60 cm juga. Pot/wadah yang digunakan harus tahan minimal selama 2-3 tahun.

Media Tanam

Media tanam yang baik untuk jambu air dalam pot adalah yang banyak mengandung bahan organik. Tanah atau kompos yang digunakan adalah bahan yang steril yang bebas dari cendawan maupun Organisme lain yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman nantinya. Diusahakan, pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang sudah matang dan berasal dari kotoran unggas karena akan berpengaruh terhadap rasa buah. Perbandingan antara tanah dengan pupuk kandang adalah 2:1.

Pemilihan Bibit

Untuk mendapatkan hasil yang baik dari tabulampot jambu air, maka pemilihan bibit menjadi amat penting. Sebaiknya menggunakan bibit hasil okulasi maupun bibit yang diperbanyak dengan cara vegetative lainnya. Bibit hasil vegetative memiliki sifat yang sama dengan induknya dan lebih cepat berbuah dibandingkan bibit dari biji. Pada umumnya pohon jambu air dapat berbuah setelah berumur 3 tahun sejak tanam (bibit hasil okulasi). Sebaiknya membeli bibit yang sudah memiliki sertifikat atau dari penjual bibit yang sudah ternama, karena lebih terjamin kualitas bibit yang kita peroleh. Varietas jambu air yang patut dicoba adalah jenis jambu air citra dan jambu air deli hijau karena buahnya yang besar dan rasanya manis.

Perawatan

Pemupukan dan pengendalian hama menjadi hal utama yang harus diperhatikan dalam perawatan jambu air. Pada umur 1-6 bulan pertama, tanaman membutuhkan banyak unsur N untuk membentuk cabang produktif dan batang yang kokoh. Untuk itu, perlu tambahan pupuk nitrogen yang lebih banyak pada umur 1-6 bulan tersebut. Untuk pengendalian OPT, dilakukan penyemprotan 1 bulan sekali pada musim kemarau dan 1-3 minggu sekali pada saat musim hujan. Beberapa Organisme pengganggu yang sering menyerang jambu air adalah ulat, lalat buah, belalang, kutu, dan jamur.

Masa Berbuah


Untuk menghasilkan buah jambu berkualitas super, maka perencanaan sejak awal berbunga harus sudah diprogram, mulai dari penjarangan buah, pemilihan bakal buah, sampai kepada pemrongkosan. Pemanenan yang terencana bertujuan untuk mendapatkan buah yang maksimal dan tingkat kematangan yang diinginkan konsumen sehingga sesuai dengan permintaan pasar. Tabulampot jambu air mulai berbuah ketika umurnya sudah 2 tahun tergantung bibit yang digunakan dan pola pemupukan.

Tabulampot Mangga

Tabulampot Mangga

Tabulampot Mangga

Siapa yang tidak suka buah mangga ? hmm rasanya yang manis dan daging buahnya yang lembut sangat nikmat untuk disantap baik langsung maupun dibuat menjadi juice. Buah mangga yang kaya akan antioksidan dan vitamin C, sangat bermanfaat untuk tubuh. Jika sedang musim berbuah, kita dapat jumpai banyak penjual yang menjajakan buah tersebut di warung pinggir jalan dengan harga yang sangat terjangkau. Lalu bagaimana jika kita memiliki sendiri pohon mangga yang ditanam di pekarangan rumah dan berbuah lebat ?
Pastinya akan membuat hati menjadi senang dan suasana rumah menjadi asri. Pohon mangga selain bermanfaat untuk diambil buahnya juga dapat digunakan untuk peneduh karena daunnya yang rimbun. Apabila lahan pekarangan yang kita miliki cenderung sempit dan terbatas terutama rumah didaerah perkotaan dan kita ingin memiliki pohon mangga, maka solusinya dapat menggunakan Tabulampot mangga. Keunggulan tabulampot ini mudah dipindahkan, perawatan relative mudah dan tidak membutuhkan tempat yang luas. Selain itu kualitas buah yang dihasilkan juga tidak kalah dengan buah mangga hasil kebun yang tentunya harus diberi pupuk yang sesuai dan lebih disarankan untuk menggunakan pupuk organik.

Pemilihan Pot

Gunakan pot dengan diameter minimal 30 cm dan ketinggian pot sekitar 35 cm. Kemudian, isi pot tersebut berturut-turut dengan ijuk, pecahan genteng yang berfungsi sebagai penahan keluarnya media tanam dengan ketebalan 5 cm. Pot yang digunakan bisa berupa pot plastik, drum bekas, maupun pot keramik/tanah liat. Masing-masing bahan pot memiliki keunggulan tersendiri. Penulis sendiri awalnya menggunakan pot dari bahan plastik karena mempertimbangkan bobot total tanaman supaya mudah dipindahkan.

Media tanam

Media tanam yang digunakan untuk tabulampot hampir sama untuk tanaman jenis lain, Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah gembur/subur yang dicampur dengan pupuk kandang/kompos yang matang dengan perbandingan 2 : 1 , 3 : 1 atau 1 : 1, tergantung dari kesuburan tanah yang digunakan. Jika kesuburan tanahnya kurang, maka campuran pupuk kandang/kompos diperbanyak. Semakin banyak pupuk kandang/kompos-nya, umumnya pertumbuhan tanaman semakin bagus. Tapi pemberiannya jangan berlebihan karena tanaman mudah roboh tertiup angin kencang sebagai akibat medianya terlalu gembur sehingga tidak dapat menahan akar.

Pemilihan bibit
Untuk mendapatkan hasil yang baik dari tabulampot mangga, maka pemilihan bibit menjadi amat penting. Sebaiknya menggunakan bibit hasil okulasi maupun bibit yang diperbanyak dengan cara vegetative lainnya. Bibit hasil vegetative memiliki sifat yang sama dengan induknya dan lebih cepat berbuah dibandingkan bibit dari biji. Pada umumnya pohon mangga dapat berbuah setelah berumur 3 tahun sejak tanam (bibit hasil okulasi). Sebaiknya membeli bibit yang sudah memiliki sertifikat atau dari penjual bibit yang sudah ternama, karena lebih terjamin kualitas bibit yang kita peroleh.

Perawatan

Secara umum, pemeliharaan tanaman untuk tabulampot mangga sama saja dengan tanaman lainnya. Tentu diperlukan bibit tanaman yang unggul, medium tanam yang gembur dan subur serta pemupukan yang rutin. Hanya saja frekuensi pemberian air dan pupuk harus diatur supaya tanaman tidak kelihatan layu apabila kurang air dan batang cenderung tinggi jika pupuknya kurang. Pemberian air yang yang berlebih juga bisa menyebabkan penyakit busuk akar, sebaiknya cukup disiram 2 kali sehari pagi dan sore. Untuk pupuk menggunakan kompos atau pupuk organik lannya dan diberikan untuk periode setiap 3 bulan.

Masa berbuah

Tabulampot mangga mulai berbuah setelah 3 tahun ditanam, hasil ini akan bervariasi tergantung jenis pohon mangga yang digunakan (indramayu, harum manis, golek, gedong gincu, madu, cengkir, manalagi, chokanan dan jenis lainnya ). Untuk jenis chokanan dapat berbuah sepanjang tahun dan tidak mengenal musim



Thursday, May 7, 2015

Tabulampot Belimbing Manis

Tabulampot Belimbing Manis



Tanaman belimbing manis (Averrhoa carambola) selain dapat ditanam dalam tanah langsung, baik di kebun, halaman rumah ataupun pekarangan, dapat juga ditanam dalam pot. Sebab, tanaman ini mampu tumbuh di semua jenis tanah dan mudah tumbuh tanpa dirawat dengan baik. Tetapi supaya buah yang diperoleh nantinya memuaskan, tentunya harus dirawat dengan memperhatikan aspek budidaya yang baik. Tanaman yang rawat dengan tekun dan baik akan memberikan hasil yang optimal walaupun ditanam pada media dan lahan yang sempit.

Keuntungan menanam belimbing manis dalam pot karena mudah dikontrol dan pot itu dapat ditempatkan di teras rumah atau pekarangan rumah sekaligus untuk peneduh dan hiasan. Dengan penanaman belimbing dalam pot itu, suasana rumah menjadi teduh dan asri dengan adanya buah belimbing yang bergantungan.

Hasil buah dalam pot, selain untuk konsumsi keluarga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh juga bisa untuk oleh-oleh kerabat atau teman maupun saudara yang berkunjung kerumah kita.

Pemilihan Benih
Benih/bibit belimbing yang ditanam, gunakan benih sambungan atau okulasi. Sebab, benih seperti itu, hasil buahnya sama dengan pohon induknya. Oleh karena itu, benih yang akan ditanam sudah diketahui dengan benar asal-usulnya, baik mengenai varietasnya dan asal pohon induknya. Sebaiknya pilih benih yang sudah bersertifikat. Sebab, benih yang sudah bersertifikat lebih terjamin mutunya. Misal, produksinya mantap/tinggi dan tidak dipengaruhi musim, berbuah terus menerus sepanjang tahun dengan mutu yang bagus, rasanya manis, segar dan tidak sepet, Selain itu, biasanya benih itu tahan seranagn hama lalat buah dan penyakit akar batang. Buahnya cukup besar, warna matangnya kuning mengkilap dan warnanya merata.

Pemilihan Pot

Pot yang digunakan bisa menggunakan drum yang dipotong, pot dari tanah/semen, atau drum dari kayu yang tahan lapuk. Jika belimbing yang ditanam untuk diambil buahnya sekaligus dimanfaatkan untuk tanaman elemen rumah, diameter pot sekitar 50-60 cm dan tingginya 40-60 cm. Tetapi jika penanamannya untuk bibit, ukuran pot-nya cukup 20-30 cm. Dasar pot dibuat lubang dan diberi pecahan genting supaya terdapat ruang untuk akar tanaman dan untuk pembuangan air yang berlebihan yang ada dalam pot tersebut.

Media Tanam

Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah gembur/subur yang dicampur dengan pupuk kandang/kompos yang matang dengan perbandingan 2 banding 1 , 3 banding 1 atau 1 banding 1, tergantung dari kesuburan tanah yang digunakan. Jika kesuburan tanahnya kurang, maka campuran pupuk kandang/kompos diperbanyak. Semakin banyak pupuk kandang/kompos-nya, umumnya pertumbuhan tanaman semakin bagus. Tapi pemberiannya jangan berlebihan karena tanaman mudah roboh tertiup angin kencang sebagai akibat medianya terlalu gembur sehingga tidak dapat menahan akar.

Perawatan Tanaman

Perawatannya belimbing dalam pot, tidak ada bedanya dengan belimbing yang ditanam langsung di tanah, baik yang ditanam di kebun, halaman rumah maupun yang ditanam di pekarangan. Bedanya, belimbing yang ditanam dalam pot, medianya sering diganti untuk memperbaharui media tanamnya sehingga pertumbuhan tanaman tetap subur dan berbuah lebat.

Jika media tumbuhnya sudah keras/padat, pertumbuhan tanaman terlihat kerdil dan pertumbuhannya lambat, maka media tanamnya harus diganti. Kondisi seperti ini, umumnya setelah tanaman berumur 3-4 tahun. Memadatnya media tanam karena media tanam tersebut telah dipenuhi akar tanaman yang tumbuh melingkar di dalam pot. Kondisi tanaman seperti ini sebaiknya dipindahkan ke dalam media dan pot baru yang lebih lebar. Sebelum dipindahkan, sebagian akarnya dikurangi/dipotong dengan gunting yang steril.

Masa berbuah

Belimbing yang ditanam itu bisa dipanen setelah umur 60-90 hari setelah bunga mekar, tergantung dari variets yang ditanam. Belimbing sembiring misalnya dapat dipanen pada umur 60-70 hari sesudah bunga mekar. Sedang Belimbing demak bisa dipetik saat umur 80-90 hari sesudah bunga mekar. Dalam setahun, belimbing dapat dipanen 4-6 kali


Tabulampot Kelengkeng

Tabulampot Kelengkeng

Salah satu tanaman buah yang biasa dijadikan tabulampot adalah kelengkeng dataran rendah. Ada beberapa hal yang menentukan dalam keberhasilan membuahkan tabulampot diantaranya adalah: benih, pot/wadah/tempat tumbuh, media pertumbuhan, teknik pemeliharaan, serta beberapa perlakuan lain.



Beberapa varietas kelengkeng yang bisa dijadikan benih untuk Tabulampot antara lain :
1. Jenis Kelengkeng Diamond River
2. Jenis Kelengkeng Phuang ray
3. Jenis Kelengkeng pingpong
4. Jenis Kelengkeng King long
5. Jenis Kelengkeng Kristalin
6. Jenis Kelengkeng aroma duren, dst.

Pemilihan Benih

Benih merupakan faktor yang penting dalam penanaman tabulampot. Benih yang baik dicirikan sebagai berikut:
  • Sehat dan tumbuh normal sesuai usianya, benih cukup umur minimal berumur 1 tahun.
  • Batang kokoh, percabangan tumbuh kesegala arah dan berdaun rimbun.
  • Tidak cacat atau terserang penyakit.
  • Besar batang bawah dan atas seimbang (benih asal perbanyakan vegetatif gabungan)
  • Sedangkan untuk benih asal cangkok batang/pokok pohon seimbang dengan percabangan.
  • Pilih asal benih dengan teknik vegetatif supaya hasilnya sama dengan tanaman induk dan lebih cepat berbuah dibanding benih dari biji.

Pemilihan wadah/Pot

Beberapa jenis pot yang dapat digunakan adalah pot plastik, pot semen dan pot dari bekas drum oli. Perbedaan bahan pembuat pot tidak berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman, pot plastik lebih ringan dan mampu bertahan 5 tahun, pot dari drum hanya bertahan 3 tahun sedangkan pot semen mampu bertahan lama namun berat sehingga sedikit kesulitan apabila akan dipindahkan.

Ukuran pot yang ideal untuk tabulampot berdiameter paling tidak 60 – 70 cm ketinggian 70 cm. Bentuk yang disarankan adalah agar silinder dengan konstruksi bagian bawah tidak terlalu menyempit. Bagian bawah Pot sebaiknya diisi dengan pecahan genting atau batu kerikil yang bertujuan supaya akar tanaman tidak semua terendam air dan ada ruang untuk untuk pertukaran udara.

Media Tanam

Salah satu komposisi media tanam adalah; tanah subur, pupuk kandang, sekam bakar dengan jumlah takaran/perbandingan 1:1:2. Tanah subur secara kasat mata terlihat kehitaman dan bertekstur gembur, pupuk kandang disarankan campuran berasal dari kambing dan ayam, penggunaan sekam bakar lebih dianjurkan dari pada sekam mentah. Media tanam juga perlu diberikan campuran lain, seperti NPK (250 gram per meter kubik media jadi), kapur pertanian, nematisida dan fungisida.

Penanaman

Penyiapan media ke dalam pot dilakukan sebelum pengisian, lubang pot ditutup dengan pecahan genting supaya media tidak larut namun air siraman mampu mengalir, beri sekam mentah atau sekam bakar sebagai dasar setebal 5 cm. Penanaman benih dilakukan dengan membuka wadah/polibag dengan hati-hati sehingga bola akar tidak hancur, tanam benih dengan posisi ditengah pot dan lakukan penyiraman.

Pemeliharaan

Pemeliharaan rutin merupakan salah satu kunci keberhasilan tabulampot yang meliputi:
·    Penyiraman dilakukan setiap hari apabila musim kemarau, penyiraman dilakukan secara total artinya tidak hanya pada media tapi juga pada bagian tanaman untuk memberi kesegaran dan menghilangkan debu/kotoran yang menempel pada daun atau cabang.
·   Pemupukan dilakukan dengan dua aplikasi yakni pupuk akar dan daun. Tahun pertama pemupukan melalui media menggunakan NPK dengan unsur N tinggi setiap dua bulan sekali dengan cara dibenamkan dalam media sekeliling pot, pemupukan musim kemarau dilakukan dengan dikocor dengan takaran 30 gram per liter air NPK.
·     Pupuk daun diberikan 1 minggu sekali bersamaan dengan insektisida untuk pencegahan hama, jenis pupuk daun yang bisa digunakan diantaranya; Gandasil, Bayfolan, Hyponex, Mamigro dall.
·     Pemberian pupuk kandang ayam dilakukan 3 bulan sekali dengan cara ditaburkan diatas media dan bisa bersamaan ketika pemupukan menggunakan NPK.
·   Pemberian ZPT atau hormon untuk perangsang pertumbuhan generatif (pembungaan) bisa diaplikasikan seperti Pupuk Hantu, Nasa atau Bambu Hijau, namun pupuk ini hanya bersifat perangsang atau pemacu (dopping) keberhasilan kualitas dan kuantitas buah tetap tergantung dari pemberian pupuk yang rutin.

Pembungaan dan masa berbuah

Pada saat pembungaan untuk menghindari kerontokan dilakukan penyemprotan dengan atonik dengan konsentrasi 25 ml/l air, penyemprotan sore hari pada bunga dilakukan 3 hari sekali dan diaplikasikan dengan insektisida sampai mulai terbentuk pentil buah.

Pembungaan kelengkeng umumnya terjadi di bulan Oktober-Desember dan musim buah terjadi di bulan Januari-Maret, diluar itu ada masa buah sela yang kuantitasnya lebih sedikit. Tabulampot Kelengkeng dapat berbuah 2-3 kali setahun.


Kenapa Memulai Tabulampot

Kenapa Memulai Tabulampot

Alasan utama bagi masyarakat di perkotaan untuk menanam dalam pot adalah karena keterbatasan lahan yang semakin sulit khususnya di kota-kota besar. Walhasil masyarakat harus memutar otak supaya bisa menanam di lahan pekarangan rumah yang relatif sempit.

Solusi untuk hal tersebut dengan budidaya Tanaman buah dalam pot (tabulampot) yang sekarang sedang menjadi trend dimasyarakat dan memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan tanaman yang ditanam di tanah/lahan. Diantaranya tabulampot bisa diletakkan dimana saja dan bisa dipindahtempatkan kapan saja, tidak memerlukan lahan khusus, keberadaan tabulampot di suatu lingkungan memberikan kesan asri dan memperindah lingkungan. Hasil buah dari Tabulampot juga tidak kalah kualitasnya dengan tanaman hasil perkebunan. Apabila diberi perlakuan pupuk organik, maka kualitas buah Tabulampot akan sangat baik.