Tabulampot Jambu Air
Tumbuhan
lain yang sering dijumpai di pekarangan rumah adalah tanaman jambu air. Pohon jambu
air umumnya digunakan sebagai peneduh karena daunnya yang rimbun. Tanaman ini
dapat tumbuh dengan baik di lingkungan dataran rendah hingga sedang dengan
iklim tropis seperti Indonesia. Pohon ini dinamakan jambu air karena buahnya
yang tinggi kandungan air ketika dimakan. Beberapa varietas yang sekarang
digemari masyarakat untuk ditanam antara lain Jambu air deli hijau dan jambu
air citra
Jambu Air Citra |
Jambu Air Deli Hijau |
Manfaat
buah jambu air sebagai pemasuk vitamin C bagi
tubuh. Vitamin C sudah lama diketahui sebagai salah satu komponen yang menjaga
kesehatan kulit, meningkatkan system imun sehingga tubuh lebih kebal terhadap
serangan penyakit. Selain itu jambu air kaya akan vitamin A yang sangat berguna
bagi tubuh. Bahkan sering kali dijumpai para ibu hamil mengkonsumsi jambu air
sebagai asupan nutrisi tambahan. Menanam jambu air didalam pot semakin
menguntungkan bagi kita, selain memperindah pekarangan rumah juga bisa diambil
buahnya yang kaya manfaat.
Pemilihan Pot
Pot menjadi salah satu hal utama yang perlu diperhatikan
karena menjadi media pertumbuhan tanaman yang terisolasi selama pertumbuhan dan
perkemabangan tanaman. Pada prinsipnya, mengacu pada morfologi, ukuran, dan
syarat tumbuh tanaman, pot untuk penanaman jambu air adalah yang
berukuran minimal 60 x 60 cm untuk bentuk persegi, dan untuk yang berbentuk
lingkaran, diameter bagian atasnya adalah 60 cm juga. Pot/wadah yang digunakan
harus tahan minimal selama 2-3 tahun.
Media Tanam
Media tanam yang baik untuk jambu air dalam pot adalah
yang banyak mengandung bahan organik. Tanah atau kompos yang digunakan adalah
bahan yang steril yang bebas dari cendawan maupun Organisme lain yang dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman nantinya. Diusahakan, pupuk kandang yang digunakan
adalah pupuk kandang yang sudah matang dan berasal dari kotoran unggas karena
akan berpengaruh terhadap rasa buah. Perbandingan antara tanah dengan pupuk
kandang adalah 2:1.
Pemilihan Bibit
Untuk mendapatkan hasil yang baik dari tabulampot jambu air,
maka pemilihan bibit menjadi amat penting. Sebaiknya menggunakan bibit hasil
okulasi maupun bibit yang diperbanyak dengan cara vegetative lainnya. Bibit
hasil vegetative memiliki sifat yang sama dengan induknya dan lebih cepat
berbuah dibandingkan bibit dari biji. Pada umumnya pohon jambu air dapat berbuah
setelah berumur 3 tahun sejak tanam (bibit hasil okulasi). Sebaiknya membeli
bibit yang sudah memiliki sertifikat atau dari penjual bibit yang sudah
ternama, karena lebih terjamin kualitas bibit yang kita peroleh. Varietas jambu air yang patut dicoba adalah
jenis jambu air citra dan jambu air deli hijau karena buahnya yang besar dan
rasanya manis.
Perawatan
Pemupukan dan pengendalian hama menjadi hal
utama yang harus diperhatikan dalam perawatan jambu air. Pada umur
1-6 bulan pertama, tanaman membutuhkan banyak unsur N untuk membentuk cabang
produktif dan batang yang kokoh. Untuk itu, perlu tambahan pupuk nitrogen yang
lebih banyak pada umur 1-6 bulan tersebut. Untuk pengendalian OPT, dilakukan
penyemprotan 1 bulan sekali pada musim kemarau dan 1-3 minggu sekali pada saat
musim hujan. Beberapa Organisme pengganggu yang sering menyerang jambu air adalah
ulat, lalat buah, belalang, kutu, dan jamur.
Masa Berbuah
Untuk menghasilkan buah jambu berkualitas
super, maka perencanaan sejak awal berbunga harus sudah diprogram, mulai dari
penjarangan buah, pemilihan bakal buah, sampai kepada pemrongkosan. Pemanenan
yang terencana bertujuan untuk mendapatkan buah yang maksimal dan tingkat
kematangan yang diinginkan konsumen sehingga sesuai dengan permintaan pasar. Tabulampot
jambu air mulai berbuah ketika umurnya sudah 2 tahun tergantung bibit yang
digunakan dan pola pemupukan.
No comments:
Post a Comment