Thursday, May 7, 2015

Tabulampot Kelengkeng

Tabulampot Kelengkeng

Salah satu tanaman buah yang biasa dijadikan tabulampot adalah kelengkeng dataran rendah. Ada beberapa hal yang menentukan dalam keberhasilan membuahkan tabulampot diantaranya adalah: benih, pot/wadah/tempat tumbuh, media pertumbuhan, teknik pemeliharaan, serta beberapa perlakuan lain.



Beberapa varietas kelengkeng yang bisa dijadikan benih untuk Tabulampot antara lain :
1. Jenis Kelengkeng Diamond River
2. Jenis Kelengkeng Phuang ray
3. Jenis Kelengkeng pingpong
4. Jenis Kelengkeng King long
5. Jenis Kelengkeng Kristalin
6. Jenis Kelengkeng aroma duren, dst.

Pemilihan Benih

Benih merupakan faktor yang penting dalam penanaman tabulampot. Benih yang baik dicirikan sebagai berikut:
  • Sehat dan tumbuh normal sesuai usianya, benih cukup umur minimal berumur 1 tahun.
  • Batang kokoh, percabangan tumbuh kesegala arah dan berdaun rimbun.
  • Tidak cacat atau terserang penyakit.
  • Besar batang bawah dan atas seimbang (benih asal perbanyakan vegetatif gabungan)
  • Sedangkan untuk benih asal cangkok batang/pokok pohon seimbang dengan percabangan.
  • Pilih asal benih dengan teknik vegetatif supaya hasilnya sama dengan tanaman induk dan lebih cepat berbuah dibanding benih dari biji.

Pemilihan wadah/Pot

Beberapa jenis pot yang dapat digunakan adalah pot plastik, pot semen dan pot dari bekas drum oli. Perbedaan bahan pembuat pot tidak berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman, pot plastik lebih ringan dan mampu bertahan 5 tahun, pot dari drum hanya bertahan 3 tahun sedangkan pot semen mampu bertahan lama namun berat sehingga sedikit kesulitan apabila akan dipindahkan.

Ukuran pot yang ideal untuk tabulampot berdiameter paling tidak 60 – 70 cm ketinggian 70 cm. Bentuk yang disarankan adalah agar silinder dengan konstruksi bagian bawah tidak terlalu menyempit. Bagian bawah Pot sebaiknya diisi dengan pecahan genting atau batu kerikil yang bertujuan supaya akar tanaman tidak semua terendam air dan ada ruang untuk untuk pertukaran udara.

Media Tanam

Salah satu komposisi media tanam adalah; tanah subur, pupuk kandang, sekam bakar dengan jumlah takaran/perbandingan 1:1:2. Tanah subur secara kasat mata terlihat kehitaman dan bertekstur gembur, pupuk kandang disarankan campuran berasal dari kambing dan ayam, penggunaan sekam bakar lebih dianjurkan dari pada sekam mentah. Media tanam juga perlu diberikan campuran lain, seperti NPK (250 gram per meter kubik media jadi), kapur pertanian, nematisida dan fungisida.

Penanaman

Penyiapan media ke dalam pot dilakukan sebelum pengisian, lubang pot ditutup dengan pecahan genting supaya media tidak larut namun air siraman mampu mengalir, beri sekam mentah atau sekam bakar sebagai dasar setebal 5 cm. Penanaman benih dilakukan dengan membuka wadah/polibag dengan hati-hati sehingga bola akar tidak hancur, tanam benih dengan posisi ditengah pot dan lakukan penyiraman.

Pemeliharaan

Pemeliharaan rutin merupakan salah satu kunci keberhasilan tabulampot yang meliputi:
·    Penyiraman dilakukan setiap hari apabila musim kemarau, penyiraman dilakukan secara total artinya tidak hanya pada media tapi juga pada bagian tanaman untuk memberi kesegaran dan menghilangkan debu/kotoran yang menempel pada daun atau cabang.
·   Pemupukan dilakukan dengan dua aplikasi yakni pupuk akar dan daun. Tahun pertama pemupukan melalui media menggunakan NPK dengan unsur N tinggi setiap dua bulan sekali dengan cara dibenamkan dalam media sekeliling pot, pemupukan musim kemarau dilakukan dengan dikocor dengan takaran 30 gram per liter air NPK.
·     Pupuk daun diberikan 1 minggu sekali bersamaan dengan insektisida untuk pencegahan hama, jenis pupuk daun yang bisa digunakan diantaranya; Gandasil, Bayfolan, Hyponex, Mamigro dall.
·     Pemberian pupuk kandang ayam dilakukan 3 bulan sekali dengan cara ditaburkan diatas media dan bisa bersamaan ketika pemupukan menggunakan NPK.
·   Pemberian ZPT atau hormon untuk perangsang pertumbuhan generatif (pembungaan) bisa diaplikasikan seperti Pupuk Hantu, Nasa atau Bambu Hijau, namun pupuk ini hanya bersifat perangsang atau pemacu (dopping) keberhasilan kualitas dan kuantitas buah tetap tergantung dari pemberian pupuk yang rutin.

Pembungaan dan masa berbuah

Pada saat pembungaan untuk menghindari kerontokan dilakukan penyemprotan dengan atonik dengan konsentrasi 25 ml/l air, penyemprotan sore hari pada bunga dilakukan 3 hari sekali dan diaplikasikan dengan insektisida sampai mulai terbentuk pentil buah.

Pembungaan kelengkeng umumnya terjadi di bulan Oktober-Desember dan musim buah terjadi di bulan Januari-Maret, diluar itu ada masa buah sela yang kuantitasnya lebih sedikit. Tabulampot Kelengkeng dapat berbuah 2-3 kali setahun.


No comments:

Post a Comment