Tabulampot Belimbing Manis
Tanaman belimbing manis (Averrhoa carambola) selain
dapat ditanam dalam tanah langsung, baik di kebun, halaman rumah ataupun
pekarangan, dapat juga ditanam dalam pot. Sebab, tanaman ini mampu tumbuh di
semua jenis tanah dan mudah tumbuh tanpa dirawat dengan baik. Tetapi supaya
buah yang diperoleh nantinya memuaskan, tentunya harus dirawat dengan
memperhatikan aspek budidaya yang baik. Tanaman yang rawat dengan tekun dan
baik akan memberikan hasil yang optimal walaupun ditanam pada media dan lahan
yang sempit.
Keuntungan menanam
belimbing manis dalam pot karena mudah dikontrol dan pot itu dapat ditempatkan
di teras rumah atau pekarangan rumah sekaligus untuk peneduh dan hiasan. Dengan
penanaman belimbing dalam pot itu, suasana rumah menjadi teduh dan asri dengan
adanya buah belimbing yang bergantungan.
Hasil buah dalam pot,
selain untuk konsumsi keluarga yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh juga bisa
untuk oleh-oleh kerabat atau teman maupun saudara yang berkunjung kerumah kita.
Pemilihan Benih
Benih/bibit belimbing yang
ditanam, gunakan benih sambungan atau okulasi. Sebab, benih seperti itu, hasil
buahnya sama dengan pohon induknya. Oleh karena itu, benih yang akan ditanam
sudah diketahui dengan benar asal-usulnya, baik mengenai varietasnya dan asal
pohon induknya. Sebaiknya pilih benih yang sudah bersertifikat. Sebab, benih
yang sudah bersertifikat lebih terjamin mutunya. Misal, produksinya
mantap/tinggi dan tidak dipengaruhi musim, berbuah terus menerus sepanjang
tahun dengan mutu yang bagus, rasanya manis, segar dan tidak sepet, Selain itu,
biasanya benih itu tahan seranagn hama lalat buah dan penyakit akar batang.
Buahnya cukup besar, warna matangnya kuning mengkilap dan warnanya merata.
Pemilihan Pot
Pot yang digunakan bisa
menggunakan drum yang dipotong, pot dari tanah/semen, atau drum dari kayu yang
tahan lapuk. Jika belimbing yang ditanam untuk diambil buahnya sekaligus
dimanfaatkan untuk tanaman elemen rumah, diameter pot sekitar 50-60 cm dan tingginya
40-60 cm. Tetapi jika penanamannya untuk bibit, ukuran pot-nya cukup 20-30 cm.
Dasar pot dibuat lubang dan diberi pecahan genting supaya terdapat ruang untuk
akar tanaman dan untuk pembuangan air yang berlebihan yang ada dalam pot
tersebut.
Media Tanam
Media tanam yang digunakan
berupa campuran tanah gembur/subur yang dicampur dengan pupuk kandang/kompos
yang matang dengan perbandingan 2 banding 1 , 3 banding 1 atau 1 banding 1,
tergantung dari kesuburan tanah yang digunakan. Jika kesuburan tanahnya kurang,
maka campuran pupuk kandang/kompos diperbanyak. Semakin banyak pupuk kandang/kompos-nya,
umumnya pertumbuhan tanaman semakin bagus. Tapi pemberiannya jangan berlebihan
karena tanaman mudah roboh tertiup angin kencang sebagai akibat medianya terlalu
gembur sehingga tidak dapat menahan akar.
Perawatan Tanaman
Perawatannya belimbing
dalam pot, tidak ada bedanya dengan belimbing yang ditanam langsung di tanah,
baik yang ditanam di kebun, halaman rumah maupun yang ditanam di pekarangan.
Bedanya, belimbing yang ditanam dalam pot, medianya sering diganti untuk
memperbaharui media tanamnya sehingga pertumbuhan tanaman tetap subur dan
berbuah lebat.
Jika media tumbuhnya sudah
keras/padat, pertumbuhan tanaman terlihat kerdil dan pertumbuhannya lambat,
maka media tanamnya harus diganti. Kondisi seperti ini, umumnya setelah tanaman
berumur 3-4 tahun. Memadatnya media tanam karena media tanam tersebut telah
dipenuhi akar tanaman yang tumbuh melingkar di dalam pot. Kondisi tanaman
seperti ini sebaiknya dipindahkan ke dalam media dan pot baru yang lebih lebar.
Sebelum dipindahkan, sebagian akarnya dikurangi/dipotong dengan gunting yang
steril.
Masa berbuah
Belimbing yang ditanam itu
bisa dipanen setelah umur 60-90 hari setelah bunga mekar, tergantung dari
variets yang ditanam. Belimbing sembiring misalnya dapat dipanen pada umur
60-70 hari sesudah bunga mekar. Sedang Belimbing demak bisa dipetik saat umur
80-90 hari sesudah bunga mekar. Dalam setahun, belimbing dapat dipanen 4-6 kali
No comments:
Post a Comment